1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikSingapura

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur usai Dua Dekade Menjabat

16 April 2024

PM Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan akan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya Lawrence Wong pada tanggal 15 Mei mendatang. Jika resmi dilantik, Wong akan menjadi PM keempat Singapura sejak merdeka tahun 1965.

https://p.dw.com/p/4epFs
Foto: Lee Hsien Loong (kiri) berjabat tangan dengan Lawrence Wong (kanan) di konvensi partai pada 5 November 2023.
Foto: Lee Hsien Loong (kiri) berjabat tangan dengan Lawrence Wong (kanan) di konvensi partai pada 5 November 2023.Foto: Mark Cheong/Singapore Press Holdings/Newscom/IMAGO

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Senin (15/4) mengumumkan bahwa ia akan mundur dari jabatannya pada 15 Mei mendatang setelah dua dekade menjabat.

Lee, 72 tahun, secara resmi akan menyarankan Presiden untuk menunjuk Lawrence Wong, yang saat ini menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri keuangan, untuk menggantikannya, demikian bunyi sebuah pernyataan singkat dari kantor Lee.

Wong, yang mendapat dukungan penuh dari anggota Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah lama berkuasa, akan dilantik di istana nasional pada hari yang sama, tambah pernyataan tersebut.

Rencana pensiun sempat tertunda karena pandemi COVID-19

Lee adalah putra tertua dari Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama Singapura yang dianggap sebagai pendiri Singapura modern.

Lee telah menjabat sebagai perdana menteri Singapura dan ketua PAP sejak Agustus 2024.

Lee awalnya berencana untuk mundur sebelum berusia 70 tahun, namun rencana tersebut gagal karena pandemi COVID-19.

"Bagi negara mana pun, transisi kepemimpinan adalah momen yang sangat penting. Lawrence dan tim 4G (generasi keempat) telah bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, terutama selama pandemi,” kata Lee dalam sebuah unggahan Facebook pada Senin (15/4).

"Saya meminta seluruh warga Singapura untuk memberikan dukungan penuh kepada Lawrence dan timnya, dan bekerja sama dengan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Singapura,” tambahnya.

Lee juga mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menunda transisi kepemimpinan. Menurutnya, penyerahan kekuasaan kepada Wong sebelum pemilu nasional yang dijadwalkan tahun depan akan memungkinkan politisi berusia 51 tahun itu memenangkan mandatnya sendiri dan membawa Singapura lebih maju.

Sekilas tentang Wong pengganti Lee

Wong sebelumnya menjadi terkenal karena upayanya membantu mengoordinasikan perjuangan Singapura melawan COVID-19.

Jika nanti resmi dilantik, Wong akan menjadi pemimpin keempat Singapura sejak merdeka pada tahun 1965.

Wong sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pribadi utama Lee dari tahun 2005 hingga 2008. Ia juga sempat memimpin kementerian pendidikan dan pembangunan nasional sebelum menjadi menteri keuangan pada tahun 2021, dan wakil perdana menteri pada tahun 2022.

Wong juga menjabat sebagai wakil ketua dana kekayaan negara, GIC, dan ketua Otoritas Moneter Singapura, yang merupakan bank sentral dan otoritas pengatur keuangan Singapura.

Selain itu, Wong juga memelopori sebuah latihan nasional bertajuk Forward Singapore yang bertujuan untuk memetakan "kesepakatan sosial” antara pemerintah dan masyarakat mengenai cara menangani berbagai isu, mulai dari isu keberlanjutan hingga kesenjangan dan lapangan pekerjaan.

gtp/rs (AP, Reuters)